PEMBENTUKAN DAN REAKTIFITAS SENYAWA ORGANOMETALIK

 PEMBENTUKAN  DAN REAKTIFITAS SENYAWA ORGANOMETALIK 


n-Butyllithium, an organometallic
 compound. Four lithium atoms (in purple) 
form a tetrahedron, with four butyl groups 
attached to the faces
 (carbon is black, hydrogen is white).




A. PENGERTIAN 

Senyawa organologam dalam istilah sederhana adalah senyawa yang mengandung ikatan logam dengan karbon Contoh: CH
3-MgBr, Ph-Li dll



>Senyawa ini dapat dilihat memiliki ikatan kovalen antara logam dan logam
atom karbon (s).

>Senyawa organologam merupakan senyawa yang memiliki minimal satu atom 
karbon dari gugus organik yang berikatan langsung dengan logam pusat. 

Istilah organologam biasanya didefinisikan agak longgar, dan senyawa yang m engandung ikatan karbon dengan fosfor, arsen, silikon ataupun boron termasuk d alam kategori ini. Tetapi untuk senyawa yang mengandung ikatan antara atom logam dengan oksigen, belerang, nitrogen ataupun dengan suatu halogen tidak termasuk sebagai senyawa organologam. 



Senyawa organometalik dapat dicontohkan pada reaksi reagen Grignard

         Reaksi Grignard adalah reaksi kimia organologam di mana alkil - atau Aril-magnesium halides (reagen Grignard) menambah gugus karbonil Aldehida atau keton. Reaksi ini adalah alat penting untuk pembentukan ikatan antar karbon. Reaksi Halida organik dengan magnesium bukan reaksi Grignard, tetapi menyediakan peraksi Grignard. Pereaksi Grignard memiliki rumus umum RMgX dimana X adalah sebuah halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah cincin benzen). Pereaksi Grignard sederhana bisa berupa CH3CH2MgBr.

B.SIFAT ORGANOLOGAM 


>Senyawa organologam sangat bervariasi.

>Merupakan zat padat, terutama yang memiliki gugus hidrokarbon berbentuk cincin atau aromatik, namun ada pula cairan dan beberapa diantaranya adalah gas.
>Kestabilan panas dan oksidasi mereka sangat bervariasi.
>Beberapa sangat stabil, namun sejumlah senyawa elemen elektropositif seperti lithium, sodium, dan aluminium mudah terbakar secara spontan.
> Banyak senyawa organologam sangat beracun, terutama yang mudah menguap.

Sifat senyawa organologam bergantung pada ukuran besar pada jenis ikatan logam-karbon yang terlibat. Beberapa adalah ikatan kovalen biasa, di mana pasangan elektron dibagi antara atom.


Yang lainnya adalah ikatan kovalen multikentre, di mana ikatan tersebut melibatkan lebih dari dua atom. Jenis ketiga adalah ikatan ionik, di mana pasangan elektron ikatan hanya disumbangkan oleh satu atom. Dalam ikatan akseptor-donor, atom logam terhubung ke hidrokarbon dengan banyak ikatan antara atom karbon.


Berikut dibawah ini menjelaskan pembentukan serta reaktifitas senyawa organimetalik :












PERMASALAHAN :

1. Mengapa senyawa organologam mudah menguap menurut sifat kimianya?

2.Tuliskan satu contoh dari senyawa organimetalik ?

3.  Faktor penting yang mempengaruhi reaktifitas reagen adalah ?

Jawab  :

3. Yaitu sifat elektripositif dari atom logam 






Komentar



  1. saya akan mencoba menjawab pertanyaan ke-1
    organologam yang mudah menguap terbentuk dari logam Zn, Cd, Hg, dan logam non-transisi gologan III (kecuali aluminium), IV, dan V. Ikatan kovalen ini terbentuk dengan cara memberikan satu elektron tunggalnya, baik dari logam maupun unsur organiknya, untuk dipakai secara bersama. Sifat dari senyawa organologam dengan ikatan kovalen ini mudah menguap, larut dalam pelarut organik, dan tidak larut dalam air.

    BalasHapus
  2. baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan ke-2, yaitu contoh dari senyawa organometalik pada dasarnya contoh reaksi senyawa organologam adalah Reaksi Grignard . hal ini dikarenakan berbagai jenis aldehida dan keton mudah didapat, berbagai senyawa organik dapat disintesis dengan bantuan reaksi Grignard. seperti contoh :

    CH3I + Mg –> CH3MgI

    seperti contoh diatas terlihat bahwa magnisium terikat langsung dengan karbon. Senyawa semacam ini yang sering disebut sebagai reagen Grignard dengan ikatan C-logam dimasukkan dalam golongan senyawa organologam. Ikatan C-logam sangat labil dan mudah menghasilkan karbanion seperti CH3- setelah putusnya ikatan logam-karbon. Ion karbanion cenderung menyerang atom karbon bermuatan positif. Telah dikenal luas bahwa atom karbon gugus aldehida atau gugus keton bermuatan positif karena berikatan dengan atom oksigen yang elektronegatif. Atom karbon ini akan diserang oleh karbanion menghasilkan adduct yang akan menghasilkan alkohol sekunder dari aldehida atau alkohol tersier dari keton setelah hidrolisis. sekian jawaban dari saya smeoga membantu :)

    BalasHapus
  3. Saga akan menjawab pertanyaan yang ke-3
    Faktor penting yang mempengaruhi reaktivitas reagen yaitu:
    1. Terjadinya perubahan warna dan membentuk endapan
    2. Muatan jari-jari ion
    3. Konfigurasi elektron di orbital d
    4 . Sifat-sifat ion logam
    5. Sifat elektropositif dari atom logam
    6. Ikatan hidrogen
    7. Efek sterik
    Reaktivitas molekul ditentukan oleh gugus fungsi senyawa dimana gugus fungsi tersebut menjadi pusat reaktivitas atom. Senyawa asam karboksilat antara asam asetat dengan asam ά-kloro asetat reaktivitas masing-masing senyawa berbeda satu sama lainnya, baik dari segi keasamannya maupun dari reaksinya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer